Gampang gampang susah. Mungkin itulah kalimat yang tepat untuk mencari keberadaan Curug Citaman yang berlokasi kaki Gunung Salak. Tidak satupun dari kami berlima mahir sebagai seorang navigator, alhasil kami mengalami dua kali salah jalan dan tersesat ke sebuah jalan penuh bebatuan dan becek menerobos hutan bambu. Maklumlah, kami semua ini adalah para pengabdi google maps. Lumayan kesal juga, kadang-kadang google maps sering mengarahkan ke jalan yang sesat.
Pada akhirnya, kami lebih memilih untuk bertanya kepada hampir setiap orang yang ada di setiap persimpangan jalan. Kami tak mau lagi salah jalan karena waktu tempuh semakin molor dari rencana awal. Sekitar pukul 1 siang, kami sampai di tempat parkir wisata alam Curug Citaman. Dari tempat parkir, kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan menuju lokasi Curug Citaman.
“Curugnya ga jauh, jalan kaki kurang lebih 40 menitan”. kata sang kakek yang juga seorang penjaga parkir.
Kami mulai menyusuri jalan setapak, kondisinya sangat baik dilapisi campuran tembok semen jadi tidak akan becek jika hujan membasahi namun harus berhati-hati karena sedikit licin. Awal perjalanan, kami disuguhi kombinasi pemandangan sawah, perbukitan dan hutan rapat dengan latar belakang Gunung Salak yang tertutup oleh kabut tebal disertai awan gelap. Kemudian kami melewati kandang ayam, bau khasnya tercium tajam yang cukup mengganggu. Tidak lama kemudian, kami sampai di deretan pohonan pinus berukuran besar dan tinggi. Dibawah pohon pinus tersebut ada cukup ruang untuk mendirikan tenda bagi yang berencana berkemah.
Selepas pohon pinus, kondisi jalur setapak berubah menjadi batang-batang bambu membentuk lorong gelap alami lalu melewati hutan yang penuh dengan pohon-pohon khas hutan hujan tropis. Sesekali kami harus merunduk karena ada batang pohon yang menghalangi jalur. Kami juga sempat berpapasan dengan pengunjung lain yang memberi semangat kami semua, tidak lama kemudian akhirnya kami sampai di Curug Citaman. Benar apa kata si kakek tadi, total waktu tempuh yang kami capai kurang lebih 30 menitan, bahkan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Sekedar informasi, Curug Citaman masih tergolong wisata alam yang baru ramai dikunjungi belakangan ini oleh para wisatawan dan belum dikelola secara resmi baik dari dinas pemerintah daerah terkait maupun kelompok masyarakat setempat. Maka tak heran, belum ada fasilitas penunjang seperti mushola, toilet umum, ruang ganti maupun warung-warung yang biasa menjajakan makanan dan minuman seperti pada umumnya di tempat wisata lain.
Suasana di sekitar Curug Citaman masih sangat sejuk dan dipenuhi pohon-pohon rindang. Curug Citaman memang indah, memiliki kolam alami dengan bentuk bulat memanjang. Kedalaman kolam tersebut sekitar 5 meter dengan kondisi air yang masih bening dan cukup dingin serta kombinasi warna biru dan kehijauan menjadi keunikan tersendiri. Yang tak kalah uniknya ialah kolam Curug Citaman ini seperti bak pemandian alami, keseluruhan struktur kolam tersebut merupakan lapisan batu besar dan terdapat seperti bekas pahatan-pahatan kerjaan manusia. Itu hanya dugaan saya saja.
Meskipun airnya sedang surut, tidak menyurutkan antusias beberapa pengunjung untuk menyebur kedalam kolam, cara lain untuk menikmati kolam Curug Citaman yaitu dengan cara melompat dari atas sebuah batu, tidak sedikit pengunjung yang merasakan sensasi melompat dari ketinggian kurang lebih 8 meter. Kami tidak lama berada disana bahkan tak satupun dari kami yang menyebur kedalam kolam karena kondisi cuaca yang mulai gelap dan hujan perlahan turun. Alhamdulillah saya senang sekali, keberadaan Curug Citaman yang tersembunyi tersebut berhasil kami datangi.
Yuk ke Curug Citaman.
Catatan
Curug Citaman berlokasi di Kampung Kuta, Desa Jaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Jika dari Bogor bisa melalui Jalan Raya Cigombong kemudian arahkan ke Cisalada dan Cibuntu hingga sampai di Desa Jaya. Jika dari Jalan Raya Sukabumi, bisa melalui Jalan Cimelati kemudian lewat Cibuntu hingga sampai di Desa Jaya. Sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi, untuk angkutan umum hanya sampai persimpangan Cibuntu. Sementara untuk tiket masuk tidak dipungut biaya alias gratis hanya dikenakan retribusi parkir kendaraan sebesar Rp. 5 ribu perkendaraan.
Terima kasih telah membaca tulisan ini dan semoga bermanfaat.
Jangan follow Instagram saya ya Fatahilaharis
Cantiiik sekali 💕
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya cantik, tanpa make up tebal hehe
SukaSuka
Bener sekali, biasanya klo ditambahin ini-itu kesan asliannya ilang 🙄
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju banget deh, hehe
SukaSuka
Disana masih sepi ya bang? Kayaknya baru pertama kali denger. Terus itu kedalamannya 5 meter, wah berarti dalem banget yak.
SukaDisukai oleh 1 orang
Sebenarnya sudah mulai ramai neng, cuma belum dikelola secara resmi oleh pihak manapun. Kedalaman 5 meter saya dari orang2, mungkin bisa lebih lagi hehe
SukaSuka
😍 indah..
Mau–kesana
SukaDisukai oleh 1 orang
Yg indah butuh perjuangan hehe
SukaSuka
Perjuangan yang terbayar ya mas. Itu bagus banget serius.
Salken ya mas haris😊
Dari Bandung.
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya mbak salam kenal juga
Saya dr Bogor
SukaSuka
cantik dan sejuk…. teman saya sering ke gunung Salak, tapi belum pernah cerita ttg Curug ini, mngkn karena masih belum terkenal sangat ya.
SukaDisukai oleh 1 orang
Belum mbak, cuma bayar parkir aja, belum terkelola. Padahal didekat curug ini juga ada jalur pendakian ke puncak salak
SukaDisukai oleh 1 orang
Boleh nih untuk dikunjungi…keren curugnya
SukaDisukai oleh 1 orang
Kalau airnya lagi deres lebih keren kayanya hehe
SukaSuka
tetep ya kearifan lokal seperti ‘malu bertanya sesat temen setan’ itu tetep berlaku sesetia apapun si gugel map ini menemani.. hahaha. good writing. Salam kenal
SukaDisukai oleh 1 orang
Tak ada google tak mungkin tersesat wkwk salam kenal juga 🙌
SukaDisukai oleh 1 orang